Home » , » REMAJA MENGELUARKAN CAIRAN

REMAJA MENGELUARKAN CAIRAN

Posted by Lentera Hati Manusia adalah Qolbu on Jumat, 24 Juni 2011

Fiqih Keseharian seri ke-34
Oleh KH. A. Mustofa Bisri
 
Tanya:
Sugeng Pak Mus, melalui rubrik ini saya mau ikutan minta penjelasan. Boleh kan?
 
Begini Pak Mus. Sebagai remaja, saat ini saya merasa cemas dan bertanya-tanya. Pada saat tertentu, saya mengeluarkan cairan dan celana menjadi basah. Saya yakin betul Pak Mus bahwa cairan itu bukan cairan sperma.
 
Nah, yang kami tanyakan, apakah jika saya mengeluarkan cairan tersebut saya harus mandi besar (seperti setelah mengalami 'mimpi basah') sebelum mengerjakan shalat? Ataukah cukup dicuci dan berganti celana saja?
 
Sungguh Pak Mus, dengan seringnya mengeluarkan cairan seperti itu, saya jadi ragu-ragu untuk mengerjakan shalat. Soalnya takut tidak sah shalatnya. Tolong deh Pak Mus, mohon nasihat dan penjelasannya.
 
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.
 
Tiyo' - Semarang
 
Jawab:
Sugeng Dik Tiyo'. Saya justru senang, Dik Tiyo' meminta penjelasan mengenai sesuatu yang boleh jadi kebanyakan remaja malu menyakannya. Apalagi pertanyaan itu demi mendapatkan kepastian bagi pelaksanaan ibadah yang sangat penting bagi hamba Allah Swt. Shalat.
 
Nah, langsung saya jawab ya.
 
Selain kencing dan mani, ada dua cairan lain yang dibicarakan di fikih. Yaitu Madzi dan Wadi.
 
Wadi, biasanya keluar mengiringi kencing, warnanya putih agak pekat. Sedangkan Madzi, biasanya keluar pada saat 'gairah' dan warnanya putih agak bening dan lengket.
 
Keduanya --baik wadi maupun madzi-- hukumnya seperti kencing saja. Najis. Orang yang mengeluarkannya juga tak harus mandi janabah dulu apabila akan melakukan shalat. Cukup mencuci dan berwudlu.
 
Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. pernah berkata:
 
"Aku adalah lelaki yang sering mengeluarkan madzi, aku malu mau bertanya langsung kepada Rasulullah Saw. karena hubunganku dengan putri beliau, maka aku minta al-Miqdad bin al-Aswad untuk menanyakannya. Rasulullah Saw. memberi jawaban: 'Suruh dia mencuci zakarnya dan berwudlu'" (HR Imam Muslim)
 
Cukup jelas Dik Tiyo' ya. Mudah-mudahan tidak ragu-ragu lagi. Tapi titip pesan sedikit boleh? Itu yang bikin Dik Tiyo' 'basah' apa tidak bisa dikurangi? Syukur ditinggalkan, diganti dengan kegiatan yang lebih dewasa dan sehat. Maaf lho!!


0 comments:

Posting Komentar

.comment-content a {display: none;}