Home » » Hakikat Puasa 1

Hakikat Puasa 1

Posted by Lentera Hati Manusia adalah Qolbu on Kamis, 18 Juni 2015



Puasa
adalah proses tadzkiyatunnafs untuk mengantarkan nafs untuk kembali menemukan jati dirinya yaitu ar ruh. Sebab kalau tidak, disebabkan sejak dari kecil kita sudah dikenalkan dan dibiasakan untuk makan, minum, maka seakan akan diri kita begitu melekat dengan makanan dan minuman itu. Termasuk juga melekat kepada perkataan, pendengaran, dan dorongan seksual. Karena sudah melekat maka kita sulit untuk menaikkan kesadaran kita bahwa sebenarnya kita adalah ar ruh yang sangat dekat dan sangat patuh kepada Allah.

Puasa seperti memaksa kita untuk melepaskan kemelekatan kita dengan naluri perut, pandangan, pendengaran, dan seksual.

Proses pelepasan ketidakmelekatan itu sangat terasa ketika tengah hari dan sore hari, yaitu saat biasanya kita makan siang, dan saat kita duduk menghadap kolak pisang untuk berbuka, saat didepan kita sudah tersedia secangkir the manis dingin yang siap untuk diminum.

Saat itu terasa sekali diri kita seperti ditarik-tarik oleh makanan dan minuman itu. Tapi ada yang kukuh berkata bahwa saya sedang puasa. Saat itu kita seperti lepas dari kemelekatan kita dengan makanan dan minuman itu.

Begitu juga saat siang hari tatkala muncul tarikan syahwat kita, walau kepada pasangan kita yang halal sekalipun, ada yang ingin lepas dari kemelekatan atau tarikan nafsu seksual itu. Ada yang berkata saya puasa.

Saat itulah yang paling tepat untuk segera mengantarkan nafs, diri kita, untuk berubah dari yang tadinya bersifat materi, menjadi wujud berupa gelombang atau getaran. Kita hanya tinggal antarkan wujud getaran itu menuju arah yang tak terbatas, melampaui semua materi. (Bersambung)

Sholatsempurna.com

bersambung ke hakikat puasa 2


1 comments:

.comment-content a {display: none;}